Doc. Aksi demonstrasi Aliansi Jelajah Jarak di Makassar Indotimpost , Makassar - Aliansi Jelajah Jarak kembali menggelar aksi hingga puku...
![]() |
Doc. Aksi demonstrasi Aliansi Jelajah Jarak di Makassar |
Aksi ini menjadi sorotan karena menuntut pembenahan serius tubuh kepolisian yang dinilai semakin jauh dari rasa keadilan.
Ketua Umum Aliansi Jelajah Jarak, Muh. Reski, menegaskan bahwa Reformasi Polri merupakan agenda mendesak untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Kami turun dengan kawan-kawan mendorong percepatan Reformasi Polri, sebab ini adalah upaya membenahi tubuh Polri dari berbagai hal yang membuatnya tidak lagi dipercaya masyarakat,” tegasnya.
Adapun tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi tersebut, antara lain:
•Mendesak Propam memeriksa Kasubdit 5 Krimsus Polda terkait dugaan pungli.
•Copot Kapolrestabes Makassar atas kelalaian tugas yang menyebabkan tragedi 29 Agustus di Makassar.
•Copot Kapolri atas kriminalisasi, represivitas, dan kegaduhan yang terjadi di seluruh Indonesia.
•Lepaskan seluruh pejuang demokrasi yang masih ditahan.
•Tegakkan supremasi hukum secara adil dan konsisten.
Pada aksi ini, dalam pertemuan dengan pihak Propam, perwakilan Aliansi Jelajah Jarak mendengarkan penjelasan bahwa tragedi 29 Agustus di Makassar telah diperiksa oleh Komnas HAM, Komisi III DPR RI, dan Mabes Polri dan saat ini tinggal menunggu rekomendasi resmi.
Sementara terkait dugaan pungli atas Penagguhan sejumlah tahanan kasus Passobis oleh Kasubdit 5 Krimsus Polda Sulsel, pihak Propam meminta dibuat laporan resmi. Namun sebagai langkah awal, aliansi telah menyerahkan laporan informasi melalui link berita sebagai temuan awal yang akan ditindaklanjuti dan didalami lebih lanjut.
“Reformasi Polri adalah jalan panjang, tapi harus dipercepat dan dimulai dari sekarang. Jika tidak, pungli, tragedi, dan kriminalisasi akan terus berulang. Kami mendesak semua pihak untuk tidak tinggal diam,” tutup wahyu selaku jendral lapangan. (*/red)